Selasa, 25 Agustus 2009

Aparat Arogan, Tangkap Paksa M Jibriel


Jakarta (Arrahmah.com) - Inilah tingkah polah aparat di negeri ini. Main tangkap, main culik, khususnya kepada Muslim dan siapa pun yang menyuarakan Islam. M Jibriel Abdulrahman, pimpinan Ar Rahmah Media dan pengelola situs Arrahmah.com, yang konsisten menyuarakan berita dunia Islam dan jihad dunia, yang siang hari baru saja dijadikan DPO oleh Polri, sore harinya ‘diculik’ orang tak dikenal. Anehnya, Kadiv Humas Mabes Polri tidak tahu siapa aparat yang melakukan kekejian tersebut. Tindakan ini tentu saja patut disayangkan dan memperjelas bahwa perang melawan terorisme sejatinya adalah perang memerangi Islam dan kaum Muslimin.

Cara Preman Perangi Islam


Mikaiel, adik M Jibriel menuturkan bahwa kakaknya dibawa paksa oleh tiga orang berbadan besar. Mikaiel menuturkan :

"Di dekat rumah saya lihat kakak saya ditangkap tiga orang berbadan besar. Saya lihat dia (Jibril) diborgol," kata Mikaiel usai bertemu Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (25/8/2009).

Kemudian Jibril dimasukkan ke dalam mobil Honda CR-V silver bernopol B 8190 CX. Mobil itu langsung melesat ke arah Pondok Cabe, Jakarta Selatan. "Kami sempat ngejar, tapi kehilangan jejak di Pondok Cabe," kata Mikaiel.

Padahal saat itu M Jibriel akan ke rumah ayahnya, Ustadz Abu Jibriel. Beliau bermaksud menyerahkan berkas-berkas Masjid Al Munawwarah yang kemarin diteror oleh habib palsu, Abdurrahman Assegaf. Kemarin ayahnya (Ustadz Abu Jibriel) yang difitnah, kini anaknya. Subhanallah!

Ustadz Abu Jibriel sendiri tidak habis fikir, mengapa aparat kepolisian bisa berbuat anarkis dan bergaya preman dalam menangani kaum Muslimin. Beliu juga heran, mengapa usahanya untuk mencari anaknya ke Mabes Polri tidak membuahkan hasil. Ustadz Abu Jibriel juga didampingi oleh Legal Coorporate Ar Rahmah Media saat itu.

Ustadz Abu Jibriel mengatakan :

“Irjen Nanan Sukarna tidak mengetahui siapa yang 'menculik' Jibril. Namun Nanan berjanji akan mencari tahu segera.

"Pak Nanan bilang tidak tahu tapi dia bilang akan cari tahu. Akan dikroscek," kata pria kelahiran Lombok ini.

Abu Jibril mengatakan, hingga saat ini dirinya tidak tahu di mana anak sulungnya berada. "Dia diambil orang tidak dikenal, dicegat di tengah jalan, diperlakukan dengan tidak beradab," sesalnya.

Ustadz Abu Jibriel juga menuturkan kebiadaban tiga orang tak dikenal itu, yakni menengkurapkan M Jibriel, menginjak, dan lalu memborgolnya. Ketika pengacara Arrahmah.com bertanya akan dibawa kemana, dan dikatakan bahwa dia (M Jibriel) harus didampingi pengacara, para preman itu mengatakan nanti, nanti.
 selanjutnya>>