Selasa, 25 Agustus 2009

“Ramadhan Sangat Berat Tanpa Mereka”


Almaza Samuni selalu menunggu-nunggu datangya bulan suci Ramadhan, waktu favoritnya di setiap tahunnya. Namun tahun ini Ramadhan sangat berbeda.


"Aku sedih karena ibuku tidak lagi disampingku untuk membuat makanan santap sahur dan berbuka," ujar anak piatu tersebut.

Samuni, 13, biasanya membantu ibunya memasak untuk persiapan berbuka untuk dirinya dan enam saudaranya, kini mereka semua telah tiada, mereka gugur dalam serangan brutal tentara zionis Israel pada Desember silam.

Samuni kini hidup di kamp-kamp pengungsian di Jalur Gaza. Setiap harinya selama Ramadhan ini, yang dimulai pada hari Sabtu di Gaza, ia menghabiskan masa hanya bersama ayahnya, yang masih terbaring sakit akibat luka-luka yang dialaminya sejak Israel menyerang.

"Ramadhan sangat berat tanpa mereka," ujar Samuni dengan nada rendah.

 Selanjutnya.>>